"Sejumlah wasilah Tarbiyah yang diberikan seorang Muslim kepada dirinya sendiri, untuk membentuk keperibadian Islam yang sempurna (Ilmu, Iman, Akhlak, Sosial dll) dan naik tinggi ke tingkatan kesempurnaan sebagai manusia."
- Ringkasnya, Tarbiyah seseorang terhadap diri sendiri, oleh dirinya sendiri (Self-Tarbiyah).
- Tarbiyah Dzatiyah merupakan penerusan terhadap Tarbiyah Jama'iyah (Usrah, Mabit, Daurah, Mukhayyam dll) yang telah diikuti oleh kita.
Kepentingan Tarbiyah Dzatiyah:
- Menjaga diri sendiri mestilah didahulukan daripada menjaga orang lain.
"Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…"
(At-Tahrim 66: 6)
(At-Tahrim 66: 6)
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…"
(Al-Hasyr 59: 18)
(Al-Hasyr 59: 18)
- Hisab Allah SWT di Hari Akhirat kelak bersifat individual.
"Dan setiap mereka datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri."
(Maryam 19: 95)
(Maryam 19: 95)
- Tarbiyah Dzatiyah sangat efektif kerana kitalah yang paling mengetahui keadaan diri sendiri (Keaiban, kelemahan, Dosa-dosa dan Maksiat yang dirahsiakan) sehingga kita dapat mendidik diri agar mampu menanganinya.
- Tarbiyah Dzatiyah adalah wasilah untuk kita terus Tsabat dan Istiqamah dengan ajaran Islam (walau ketika berseorangan dan jauh dari Murabbi/ikhwah).
- Tarbiyah Dzatiyah sangat penting kerana ia merupakan salah satu cara yang efektif untuk mendakwahi orang lain. Peribadi yang sentiasa menjadi Qudwah dalam keimanan, akhlak, keilmuan, ibadah dll terhasil antaranya melalui Tarbiyah Dzatiyah.
- Tarbiyah Dzatiyah jugalah yang diperlukan untuk memperbaiki realiti umat hari ini yang kian rosak. Setelah individu-individu ini baik keislamannya, maka akan berlaku perubahan di peringkat keluarga, masyarakat dan negara (Bertambah cepat bila digabungkan dengan Tarbiyah Jama'yah).
- Tarbiyah Dzatiyah sangat istimewa kerana ia mudah dilakukan, ada pelbagai wasilah dan tidak bergantung kepada masa atau tempat tertentu. (Usrah perlukan masa tertentu, kehadiran orang-orang tertentu dan di tempat tertentu.)
- Minimumnya ilmu Keislaman. Dalam Al-Quran dan Sunnah banyak sekali arahan agar kita mentarbiyah diri sendiri (menjaga keimanan, iltizam dengan ibadah dan berakhlak mulia).
- Tidak jelas akan matlamat hidup di dunia ini. Kita akan hidup dengan mengikut-ikut trend manusia kebanyakan dan tidak peduli dengan usaha pembaikan keislaman diri dan pembersihan jiwa.
- Hanyut dengan kehidupan dunia. Kita terlalu leka dengan kesibukan dunia dan tuntutannya sehingga kita terlupa (atau ala kadar) untuk beribadah kepada Allah SWT dan memenuhi tuntutan-Nya.
- Salahfaham terhadap Tarbiyah Dzatiyah dengan menganggap ia akan membebankan dan menuntut masa yang banyak sehingga menggangu kehidupan seharian kita. Atau juga merasakan bahawa kita telah laksanakan ibadah-ibadah wajib, jadi kenapa masih perlu Tarbiyah Dzatiyah?
- Kurangnya asas-asas Tarbiyah hingga kita tidak merasakan kepentingan membina, mendidik dan memperbaiki diri sendiri.
- Murabbi kita mungkin kurang menekankan soal Tarbiyah Dzatiyah ini. Sehingga kita anggap sudah cukup dengan sekadar menghadiri program-program Tarbiyah Jama'iyah sahaja.
- Kita merasa umur masih muda dan kematian masih jauh, sehingga kita tidak terlalu peduli dengan Tarbiyah Dzatiyah.
- Muhasabah:
- Dilakukan secara rutin (seeloknya pada setiap malam sebelum tidur agar kita dapat menilai kehidupan sepanjang hari).
- Beberapa Perkara Utama yang perlu dimuhasabah:
- Kesejahteraan Akidah kita dan kebersihan Tauhid dari Syirik kecil yang tersembunyi.
- Perlaksanaan kewajipan-kewajipan kita (Solat 5 waktu, Berbakti kepada Ibubapa, Silaturrahim dan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar).
- Sejauh mana kita menjauhi kemaksiatan dan kemungkaran.
- Bagaimana dengan ibadah-ibadah Sunat dan ketaatan yang lain.
- Jenis-jenis Muhasabah:
- Muhasabah diri sebelum berbuat sesuatu.
- Muhasabah diri setelah berbuat sesuatu (ketaatan yang dilalaikan, perbuatan baik yang ditinggalkan, perkara mubah (harus) yang dikerjakan secara berlebihan).
- Muhasabah akan perjalanan waktu yang merupakan modal kehidupan kita. Adakah digunakan untuk hal-hal kebaikan dan kemanfaatan, atau sebaliknya.
- Ingatlah akan Hisab yang lebih besar di akhirat kelak. Setiap daripada kita pasti akan dihisab amalan di dunia. Oleh itu, marilah kita menghisab diri sebelum kita dihisabkan.
- Dosa pada hakikatnya adalah tidak mengerjakan kewajipan-kewajipan Syar'i, atau melalaikannya (tidak kerjakan seperti yang semestinya).
- Semua dosa merupakan kesalahan kepada Allah SWT.
- Taubat Nasuha: Taubat secara jujur dan serius, yang akan menghapuskan segala kesalahan sebelumnya dan melindungi pelakunya daripada dosa-dosa yang lepas.
- Dosa-dosa yang dilakukan kadang-kadang dibalas oleh Allah SWT di dunia lagi, segera ataupun dilambatkan. Kita hendaklah sentiasa beristighfar dan berdoa memohon keampunan Allah SWT agar terlepas dari pembalasan di dunia dan akhirat.
- Antara perangkap syaitan untuk menyesatkan manusia adalah dengan cara menipu manusia agar menunda-nunda Taubat dan menganggap masih umurnya masih muda untuk bertaubat.
- Ilmu yang benar akan membimbing kita kepada kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.
- Kita sendiri perlu berinisiatif untuk menambahkan keilmuan (terutamanya Ilmu-ilmu Islam) tanpa mengharapkan arahan/suruhan Murabbi.
- Caranya sangat banyak, antaranya adalah:
- Menghadiri majlis-majlis ilmu, seminar, forum, diskusi dll yang banyak diadakan.
- Membaca buku-buku Agama dan Ilmiah. Rujuk pada Murabbi kita apakah buku-buku yang sesuai dibaca dan buat sasaran untuk habiskan sekurang-kurangnya satu buku sebulan.
- Menziarahi para Ulama', Syuyukh, Pemikir dan pengkaji. Berbincang dan minta penjelasan mereka tentang isu-isu berkaitan kepakaran mereka.
- Mendengar kaset/mp3 dan menonton video ceramah agama dan ilmu.
- Perkara yang perlu diperhatikan dalam menuntut Ilmu adalah Ikhlas, rajin dalam meningkatkan pengetahuan, menerapkan Ilmu yang didapati, dan menunaikan hak Ilmu dengan menyampaikan kepada orang lain.
- Mengerjakan amal-amal Keimanan:
- Melaksanakan amalan-amalan yang wajib sebaik-baik mungkin.
- Meningkatkan ibadah-ibadah sunnah (Solat Tahajjud, Dhuha, Rawatib).
- Sentiasa berzikir dan bertilawah Al-Qur'an.
- Antara perkara-perkara yang perlu diperhatikan adalah melaksanakan setiap ibadah dengan kehadiran jiwa, ruh dan kekhusyukan.
- Juga penting untuk kita Tawazun (menyeimbangkan) di antara setiap ibadah. Janganlah disebabkan terlalu menumpukan kepada satu ibadah sahaja, hingga meninggalkan langsung ibadah yang lain.
- Memperhatikan aspek-aspek Akhlak:
- Kita boleh mentarbiyah diri kita dengan mengamalkan akhlak-aklak yang mulia seperti Sabar dan sentiasa menyucikan hati daripada sifat-sifat mazmumah.
- Selalulah bergaul dengan orang-orang yang berakhlak mulia. Insyaallah akhlak-akhlak mulia mereka itu akan melekat kepada kita pula.
- Kita juga perlu memperhatikan etika-etika umum yang diamalkan oleh masyarakat.
- Terlibat dengan Aktiviti-aktiviti Dakwah:
- Merasakan kepentingan dan kewajipan berdakwah.
Katakan, "Inilah jalanku. Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kepada Allah dengan hujah yang nyata…"
(Yusuf 12: 108)
(Yusuf 12: 108)
- Kita ingin mendakwahi manusia kepada Islam. Maka, kita perlu memahami dan mengamalkan Islam. Secara tidak langsung kita telah mentarbiyah diri untuk menjadi lebih baik keislaman kita sebelum mengajak orang lain.
- Dalam berdakwah, kita perlu menggunakan segala kesempatan dan peluang. Tidak semestinya berdakwah itu dengan kata-kata, malah senyuman dan akhlak yang baik sangat berkesan dalam mengubah hati mad'u untuk tertarik kepada Islam.
- Dalam aktiviti dakwah juga kita akan bergaul dengan aktivis dakwah lain dan mengajar kita beramal jama'i.
- Mujahadah (Berjihad/Bersungguh-sungguh):
- Sabar adalah bekal bagi mujahadah.
- Kita perlu bersabar untuk bermujahadah (menahan diri) daripada melakukan maksiat. Juga perlu mujahadah dalam melaksanakan Ibadah dan dakwah.
- Kita juga perlu bertahap dalam melakukan mujahadah (Dilatih dan dikembangkan).
- Siapa yang mengambil manfaat dari mujahadah itu? Kitalah pihak pertama dan terakhir yang akan mengambil manfaat daripada mujahadah tersebut.
- Berdoa dengan Jujur kepada Allah SWT:
- Doa adalah permintaan seorang hamba kepada Allah SWT, pengakuan kekurangan dan kemiskinan dirinya, pernyataan ketidakupayaan dan kelemahan, serta penegasan tentang daya, kekuatan, kudrat, dan nikmat Allah SWT.
"Iman pasti lusuh di hati salah seorang dari kamu, sepertimana pakaian itu lusuh. Oleh itu, mintalah Allah memperbaharui iman di hati kamu."
(HR At-Thabrani)
(HR At-Thabrani)
- Perkara yang perlu diperhatikan tentang berdoa:
- Merasakan keperluan diri terhadap doa hingga memungkinkan turunnya pertolongan Allah SWT kepada kita.
- Memperhatikan waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa (Sepertiga malam, hari Jumaat, ketika berpuasa, ketika bermusafir, ketika hujan turun dll).
- Memperhatikan syarat-syarat diterima doa (makan makanan yang halal, minta dengan bersungguh-sungguh, menampakkan kelemahan dan kepasrahan kepada Allah, menghadirkan hati, bertaubat dari dosa, cinta dan takut kepadaNya).
- Jangan tergesa-gesa dan berputus asa jika belum dikabulkan doa. Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui perkara yang terbaik buat kita semua.
- Doakanlah kebaikan sesama muslimin yang lain, moga-moga Allah SWT melimpahkan kita dengan kebaikan yang sama.
No comments:
Post a Comment