Thursday, October 14, 2010
Mehnah dan Tribulasi dalam BerDakwah
Pertempuran antara yang haq dan yang batil tetap terus berlanjut hingga Hari Kiamat. Begitu pula halnya dengan dakwah Rasulullah saw. Ibn Ishaq meriwayatkan, bahwa orang-orang Quraisy makin meningkatkan permusuhannya terhadap Rasulullah saw. dan orang-orang yang memeluk Islam bersama beliau. Mereka mengerahkan orang-orang gila untuk mendustakan beliau, mengganggu dan menuduh beliau sebagai penyair, penyihir, dukun, dan orang gila. Rasulullah saw. tetap menunjukkan perintah Allah, tidak menyembunyikannya; bahkan menampakkan apa yang mereka tidak sukai, menghina agama mereka, mencampakkan patung-patung mereka, dan tidak hanyut dengan kekafiran mereka.
Di bahagian lain, Ibn Ishaq menceritakan, bahwa setelah itu Islam tersebar luas di kota Makkah, di kalangan masyarakat, baik laki-laki mahupun kalangan wanita kabilah-kabilah Quraisy. Orang-orang Quraisy menahan siapa saja yang boleh mereka tangkap dan menyiksa siapa saja yang boleh mereka siksa
Berbagai bentuk perlawanan ditunjukkan oleh kafir Quraisy seperti:
(1) penganiayaan
(2) propaganda di dalam dan di luar kota Makkah
(3) pemboikotan.
Seluruh bentuk perlawanan tersebut dialami bukan hanya oleh Rasulullah saw., malah seluruh sahabat Rasul yang tergolong angkatan pertama memeluk Islam. Ada yang disiksa agar kembali murtad, seperti yang dialami Bilal bin rabah ada pula yang disiksa dan dibunuh sebagaimana yang dialami keluarga Yasir dan Sumayyah.
Rasulullah saw. sendiri pun mengalami penganiayaan fizikal dari tokoh-tokoh Quraisy dari mulai dilemparkan najis unta dan kambing, hingga dicekik. Namun yang paling berat dialami oleh kaum Muslim adalah pemboikot segala yang melibatkan kaum Muslim dan Bani Hasyim serta Bani Abdul Muthalib oleh pihak Quraisy. Seperti tidak berkomunikasi dan tidak melayan mereka ketika kaum muslimin ingin membeli atau berkomunikasi.
Pelajaran dan ‘Ibrah untuk kita Garakan Islam
Pertama, adalah sunnatullah bahwa dakwah Gerakan Islam yang mengikuti manhaj (tharîqah) Nabi saw. pasti mengalami berbagai cubaan. Malah boleh dikatakan bahawa adanya mehnah dan tribulasi dan hasad dengki dari orang-orang kafir dan munafiq terhadap aktivis Gerakan dakwah Islam sama ada di Kampus, Kampung, Negeri mahupun Negara kerana ia merupakan jalan yang harus dilalui oleh penyambung mata rantai dakwah Rasulullah SAW.
Allah Swt. berfirman:
Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS al-Baqarah [2]: 214).
Jika demikian halnya,Mehnah dan Tribulasi terhadap dakwah Islam bukanlah unsur yang layak diperhitungkan hingga kita mengubah pemikiran dakwah atau metode dakwah. Sebab, adanya Mehnah dan Tribulasi merupakan sunnatullah! Oleh kerana itu, para Gerakan dakwah semestinya mampu menggambarkan langkah-langkah dakwah yang akan dilaluinya, termasuk adanya mehnah dan Tribulasi terhadap dakwahnya maupun terhadap para Gerakan dakwah. Jadi jangan lah mengeluh ketika di dalam gerak kerja Gerakan Dakwah!!
Kedua, bentuk-bentuk perlawanan dari pihak-pihak yang tidak menyukai dakwah dan para Gerakan dakwah Islam pada umumnya seperti bentuk tekanan fizikal dan Psikologi (kena tangkap FRU, Kena Tindakan AUKU, ISA, Buang Kerja, Diasingkan masyarakat Dll).
Pada masa Rasulullah saw beliau memiliki jiwa dan perilaku yang bersih lagi suci, kafir Quraisy tidak memiliki hujah untuk melakukan propaganda yang menyangkut aib beliau, kerana memang tidak ada. Propaganda yang dilakukan mereka justru pada implikasi dari dakwah Rasul. Beliau kemudian dicap dengan sebutan si penyihir, si penyair, orang gila, atau dukun. Semua itu tidak berhasil sehingga tekanan kembali pada perlawanan secara fizikal. Hingga detik terakhir saw. sebelum berhijrah, ancaman dan tekanan terhadap Rasulullah SAW tidak semakin surut, bahkan diri Rasulullah Saw menjadi sasaran pembunuhan.
Hal yang sama boleh menimpa para Gerakan dakwah masa kini, yang berupaya melakukan perubahan di tengah-tengah masyarakat bahkan seluruh dunia agar kembali menjalankan sistem Syariat dan undang-undang Islam. Tuduhan dan propaganda sesat seperti ekstremis, fundamentalis, hingga label teroris sengaja dilekatkan pada para Gerakan dakwah oleh Barat dan sekutunya. Tujuannya adalah untuk memutus hubungan antara para pengemban dakwah dan masyarakat di dalam Jihad Fisabililah!!
Propaganda tersebut diulang-ulang oleh media masa seperti TV3,TV1, IT, dan akhbar tempatan agar masyarakat memusuhi para Gerakan dakwah.
Itulah sebabnya, mengapa para Gerakan dakwah dituntut untuk memiliki jiwa dan perilaku yang bersih, serta bergaul di tengah-tengah masyarakat dan bersama-sama masyarakat, agar tuduhan-tuduhan mereka tidak mengenai sasarannya. Selain itu, para Gerakan dakwah harus menyedari sekaligus mempersiapkan dirinya bahawa jalan yang akan ditempuhnya penuh dengan muslihat jahat dan stategi licik musuh-musuh Islam dan kaum Muslim yang munafiq..
Kerana itulah, ahli Gerakan Dakwah harus memiliki PenTarbiyahan aqidah yang kukuh, dan yakin bahwa hanya Allah saja satu-satunya Zat Yang menolongnya. Yang ditakutinya, serta Yang Menghidupkan dan Mematikan. Dialah Yang Memberi rezeki dan hanya Allah Yang Maha berkuasa atas segala sesuatu. Senjata yang dimiliki para Gerakan dakwah Islam adalah keimanannya yang dalam kepada Allah. Hanya dengan itulah para Gerakan dakwah melakukan gerakannya. Itulah juga yang dilakukan oleh Rasulullah saw. dan para sahabatnya di kota Makkah.
Ketiga, Rasulullah saw. Mengajar kita sikap untuk menghadapi para penentang dakwah.
Khabbab bin Arts berkata :
Aku datang menjumpai Rasulullah saw, saat itu beliau tengah berteduh di Ka’bah. Kepada beliau aku berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak memohonkan pertolongan Allah kepada kami? Apakah engkau tidak berdoa bagi kami?” Beliau menjawab, “Sebelum engkau dahulu ada orang-orang yang disiksa dengan ditanam hidup-hidup, ada yang dibelah kepalanya menjadi dua, ada pula yang di sisir rambutnya dengan sisir besi hingga kulit kepalanya terkelupas. Namun, siksaan-siksaan itu tidak menggoyahkan tekad mereka untuk tetap mempertahankan agama. Demi Allah, Allah pasti akan menuntaskan seluruh persoalan itu sampai seseorang berani berjalan (seorang diri) dari Shan’a ke Hadramaut tanpa merasa takut kepada siapapun selain Allah, dan ia hanya takut kambingnya disergap srigala. Sayangnya, kalian nampak terburu-buru. (HR al-Bukhari).
Ertinya, kita harus bersabar, yakni tetap memegang teguh keyakinan aqidah Islam yang tetap kita dakwahkan di tengah-tengah masyarakat. Kita juga tetap teguh dengan metode dakwah tersebut, sebagaimana yang dijalankan oleh Rasulullah saw. dan para sahabatnya. Betapapun banyaknya musuh dan apapun propaganda yang mereka lontarkan terhadap Islam dan para Gerakan dakwah, semua itu tidak bererti apa-apa di hadapan Gerakan dakwah. Baginya, jalan dakwah itu sudah sangat jelas. Apa yang akan dilaluinya, mehnah dan tribulasi yang akan menimpanya, hasil yang akan diperolehnya, dan janji Allah yang akan diraihnya.
Jadi, untuk apa berputus asa? Maju terus Wahai Pimpinan Gerakan Islam Kampus!! Pemuda-pemuda Islam!! Srikandi Mujahidah!! Pejuang-pejuang Agama Allah!! Ayuh!! Menegakan kalimah Lailahaillah di Bumi Tercinta ini, Allâhu Akbar! Allahu Haq!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment