Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Saturday, February 5, 2011

Siapa pimpinan Mesir kalau Hosni Mubarak al Munafiqun turun??


Selepas Tunisia, Yaman dan kini Mesir demonstrasi menuntut Hosni Mubarok turun dari tahta kerusi Presidennya , sebenarnya agenda pergantian kepemimpinan Mesir paska Mubarok telah lama bergaung. Dan puncaknya ialah pada pemilihan umum pada September 2011. Namun situasi tidak terus berpihak kepada rakyat Mesir, kerana Husni Mubarok dengan Parti Nasional Demokrat yang menjadi mejoriti tentu tak akan membiarkan kepemimpinan beralih atau keluar dari telunjuknya selama ini.

Setidaknya ada dua nama yang baik di kalangan Parti Nasional Demokrat mahupun bagi kalangan stakeholder Mesir seperti Amerika dan Israel. Kedua nama tersebut adalah Jamal Mubarok pewaris tahta Hosni Mubarok, dan Omar Sulaiman Kepala Badan Intelijen Mesir. Nama Al-Baredai sendiri baru muncul sekitar setahun belakangan ini menjelang September 2011.

Persaingan telah dimulai sejak bertahun tahun yang lalu, saat Hosni Mubarok untuk menolak jawatan Wakil Presiden baginya, sementara Omar Sulaiman pada waktu itu menjadi seorang yang paling layak menduduki jawatan tersebut. Husni Mubarok tidak ingin nama Omar Sulaiman, kerana ia memang menghendaki menjadi Firauan baru bagi Mesir dengan menamakan anaknya Jamal Mubarok. Maka yang dilakukan setelah itu adalah persaingan keduanya untuk “cari muka” pada dunia luar, khususnya Amerika. Sudah bukan rahsia lagi, sebagaimana dikatakan oleh Mustafa Al-Fik , Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Parlimen Mesir bahwa Presiden Mesir memerlukan dua syarat , iaitu “ persetujuan Amerika dan Tidak melawan kepentingan Israel Yahudi “.

Hosni Mubarok memang mencuba menutup celah Omar Sulaiman dengan menolak penentuan posisi wakil presiden baginya, sehingga pada saat yang sama kesempatan bagi Jamal Mubarok menuju kerusi presiden akan lebih terbuka. Namun Amerika kali ini ternyata punya pendapat lain, mereka tidak menginginkan adanya pewarisan tahta dari Hosni Mubarok kepada anaknya. Kerana Amerika lebih suka Omar Sulaiman, dan dengan jawatannya selama ini sebagai Ketua Badan Intelijen Mesir, nampaknya kerja sama selama ini diantara keduanya cukup membuat Amerika yakin untuk menamakan Umar Sulaiman sebagai pemimpin masa depan Mesir.

Ini dilema yang harus dialami Hosni Mubarok pada tahun-tahun terakhir ini. Pada satu sisi ia bersikap untuk mewariskan tahta presiden kepada anaknya, dimana Parti Nasional Demokrat dalam pemilihan sebelumnya menang mutlak 90 % lebih, maka membuka jalan untuk ia terus mengusung putra mahkotanya tersebut. Namun pada sisi lain ia mendapati dua ‘hambatan’ besar, iaitu keengganan Amerika dan kritikan tajam dari internal Mesir, khususnya parti oposisi terbesar dan terpengaruh ialah “Ikhwanul Muslimin (Gerakan Islam Mesir)”.

Lalu siapa sebenarnya Omar Sulaiman dan mengapa ia boleh bergandingan mesra dengan Amerika, dan bahkan mendapat restu dari Amerika dan Israel ? Omar Sulaiman dengan statusnya sebagai Ketua Badan Intelijen Mesir selama akhir- akhir ini, jelas-jelas telah menunjukkan prestasi yang membuka Amerika dan Israel jatuh hati. Bukan saja ia menjaga kepentingan Amerika dan Israel di Mesir, namun lebih dari itu tangan dingin Umar Sulaiman telah mengambil banyak peranan dalam kejadian-kejadian penting menyangkut penjajahan Israel atas Palestin selama sepuluh tahun ini.


Kejadian meninggalnya Arafat di rumah sakit militer Percy di Paris, Prancis pada 11 November 2004, yang enam tahun kemudian baru setahun lalu diketahui sebabnya adalah diracun dengan zat Thalium, adalah hasil kerja agen Mossad yang diberikan jalan diam-diam oleh Umar Sulaiman. Bukan itu saja, semua kejadian penting menyangkut Palestin, dari mulai embargo, pemilu, bahkan perang Januari 2009 di Gaza adalah buah dari keterlibatan penuh Umar Sulaiman selaku Ketua Badan Intelijen, meski sama-sama kita ketahui usaha tersebut tak sepenuhnya berhasil dengan Israel dari gaza dengan wajah penuh kekalahan. Pada hakikatnya, selama sepuluh tahun ini Umar Sulaiman telah menjadi sahabat yang baik bagi Israel dalam setiap perbincangan dan pembahasan mengenai Palestin. Setiap pemimpin Israel siapapun dia boleh dipastikan menjadikan Umar Sulaiman sebagai orang boleh menjadi pencacai mereka.


Jika kita melihat latar belakang ini, setelah bergolaknya revolusi Tunisia yang dengan cepat menular ke Mesir, Hosni Mubarok pun kehilangan akal untuk melanjutkan tahtanya , apalagi mewariskannya kepada Jamal Mubarok. Maka exit strategy telah dibahas di Amerika, dengan segera memerintahkan Mubarok untuk mengangkat Omar Sulaiman sebagai wakil Presiden tepat pada saat demonstrasi telah bergejolak hebat. Pengangkatan Omar Sulaiman sebagai Wakil Presiden, adalah mengulang pesanan Amerika pada tahun lalu saat Hosni Mubarok masih kukoh di kursi prisedannya. Namun kali ini ia tidak boleh menolak lagi.


Sehingga dengan mudah senario Amerika terbaca, iaitu pada saat yang genting Hosni Mubarok harus menghentikan misinya, maka yang naik adalah Umar Sulaiman, yang dalam hal ini adalah ‘putra mahkota’ “pencacai” Amerika dan Israel Yahudi yang sudah “ditamrinkan” sejak bertahun- tahun lalu untuk mendampingi Hosni Mubarok. Apa-apa pun yang berlaku kezaliman kerajaan yang sekarang ini seperti Tunisia,Yaman,Mesir, Malaysia, Pelestin, dan Negara Umat Islam yang lain, Janji Allah tetap akan tiba untuk memadamkan api secular dan Jahiliah yang menyala berkobar-kobar selepas kejatuhan khilafah Islam.


Janji Allah Untuk Umat Islam Seluruh Dunia

Tuhan telah mengkhabarkan kepada kita melalui lidah Rasul-Nya bahawa Allah telah janjikan kan satu Jadual Tuhan untuk Umat yang datang sesudah wafatnya Nabi akhir zaman. Itulah kasih sayang Allah dan Rasul-Nya kepada umat Islam, yang untuk mereka tidak ada lagi nabi dan rasul. Maka diceritakanlah perkara-perkara yang bakal terjadi sama ada yang positif atau negatif. Dengan mengetahui dan memahami jadual itu, umat Islam terpandu atau terpimpin untuk menghadapi dan mene¬rima takdir yang bakal berlaku.

Antara jadual yang dimaksudkan itu ialah:

Rasulullah SAW bersabda:

Maksudnya: “Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagai¬ma¬na yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengang¬kat zaman itu. Kemudian berlakulah Zaman Kekha¬lifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya. Lalu berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit (Zaman Fit¬nah). Berlakulah zaman itu sepertimana yang Allah ke¬hen¬daki. Kemudian Allah mengangkatnya. Kemudian berlakulah zaman pe¬nin¬dasan dan penzaliman (Zaman Diktator) dan berla¬ku¬lah zaman itu sepertimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlaku pula Zaman Kekha¬lifahan (Kebangkitan Gerakan Islam, Imam Mah¬di dan Nabi Isa a.s.) yang berjalan di atas cara hidup Zaman Kenabian.”
(Riwayat Ahmad)

Demikianlah Tuhan telah siapkan satu grand design untuk umat Rasulullah SAW. Kini, sesudah lebih 1400 tahun ke¬wafatan Nabi penutup SAW, sebahagian besar dari jadual atau agenda dalam Hadis di atas sudah berlaku. Melalui Hadis ini, terdapat satu janji Tuhan yang belum berlaku tapi bakal ber¬laku tidak lama lagi iaitu Islam akan kembali gemilang seperti Zaman Kenabian di akhir zaman di bawah pimpinan Imam Mahdi dan Nabi Isa a.s.

1) Zaman Kenabian                    = Pimpinan Kekasih Allah Rasulullah Saw
2) Zaman Khalifah                      = Abu Bakar Ra, Umar Ra, Osman Ra, Ali Kwj
3) Zaman Fitnah                          = Selepas kewafatan Ali kwj
4) Zaman Kezaliman                  = Selepas Kejatuhan Khilafah sehingga 2011
5) Zaman Kebangkitan Islam   = Di dalam Proses 2011 or 2012 I.Allah 

No comments: