Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Thursday, August 20, 2009

Marhaban Ya Ramadhan.........



ku Mengharapkan Ramadhan
Kali ini Penuh Makna
Agar Dapat Kulalui
Dengan Sempurna

Selangkah Demi Selangkah
Setahun Sudah Pun Berlalu
Masa Yang Pantas Berlalu
Hingga Tak Terasa ku Berada
Di Bulan Ramadhan Semula

Puasa Satu Amalan
Sebagaimana Yang Diperintahnya
Moga Dapat ku Lenturkan
Nafsu Yang Selalu Membelenggu Diri
Tiada Henti-henti

Tak Ingin ku Biarkan Ramadhan Berlalu Saja
Tuhan Pimpinlah Daku Yang Lemah
Mengharungi Segalanya Dengan Sabar
Kita Memohon Pada Tuhan Diberikan Kekuatan
ku Merayu Pada Tuhan Diterima Amalan

Selangkah Demi Selangkah

Dengan Rahmatmu Oh Tuhanku

ku Tempuh Jua


Kedatangan Ramadhan sudah tiba. Setiap jiwa orang yang berTaqwa bergetar hati mereka. Semuanya sudah bersedia seperti menyambut kedatangan Sultan atau Raja ke sesuatu tempat. Fuh.. seminggu sebelum Sultan atau Raja hendak datang pelbagai persiapan dilakukan dengan khemahnya, hiasanya, mesyuaratnya, kerjasamanya masing-masing ada perananya. Macam jugak ketika hendak menyambut kedatangan hari lebaran.

Nah… itu lah jiwa orang berTaqwa. Sebelum kedatangan Ramadhan dia mempersiapkan dirinya dengan hiasan akhlak yang mulia. Mendidik nafsunya supaya beradab dengan Tuhan, mensyuarat dengan anggota badan iaitu muhasabah agar setiap anggota badan berperanan melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran. Dan setiap di dalam diri mereka mempunyai peranan masing-masing untuk menyambut kedatangan bulan Ramdhan yang mulia.

Bahkan, hatinya berkata; “Ya Allah sempatkanlah kami beribadat di bulan Ramadhan”.

Syahdunya seruan ini, menggamit-gamit panggilan Ramadhan, bagaikan suara lebah yang saling bertautan, bersama alunan zikir dan Al-Quran, menanti kedatangannya. Begitulah, Rasulullah sendiri selalu berdoa, “Ya Allah sampaikan kami di bulan Ramadhan”.

Begitulah Rasulullah Saw. dalam memberikan semangat untuk menghadirkan bulan Ramadhan di dalam hati para sahabatnya dan umat Islam waktu itu. Sehingga kedatangan bulan Ramdhan tidak disingkapi sama seperti bulan-bulan lainnya. Namun kedatangan ramadhan disambut dengan penuh makna dan suka cita.kerana didalamnya terdapat malam seribu bulan, dibukanya pintu surga, ditutupnya pintu neraka.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa (Al-Baqarah:183)

Jiwa orang berTaqwa, menantikan kedatangan
Ramadhan, kerana inilah masanya untuk menambahkan ketaatan kepada Allah, walau dalam apa jua keadaan, dengan komitmen yang tinggi Ubudiyah yang berterusan dan mantop. Ramadhan, bulan untuk melatih diri dengan pelbagai aktiviti, meningkatkan ke Taqwaan, membuang sifat-sifat yang keji yang membawa kepada kemungkaran.

Ramadhan yang penuh berkah harus kita jadikan sebagai momentum untuk menyelamatkan masyarakat dengan melakukan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah), baik dengan taubat, munajat dan menjalankan sejumlah amalan maupun dengan khidmat yakni memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat agar kehidupan kita betul-betul dapat dirasakan manfaatnya bagi orang lain dan perbaikan masyarakat dapat kita wujudkan dari waktu ke waktu, baik perbaikan diri, keluarga, masyarakat maupun bangsa dan negara

Inilah masanya untuk melatih memperbanyakkan sedekah;

”Tidak akan berkurang harta seseorang yang diinfakkan di jalan Allah“. Apalagi di bulan Ramadhan, Rasulullah Saw. menjadi lebih dermawan, Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, beliau berkata : “keadaan Rasul lebih dermawan dari pada bulan-bulan lainnya ketika bertemu Jibril ”

Harta merupakan titipan Allah Swt. Manusia hanya diberikan amanah untuk menerimanya sebagai ujian baginya, apakah ia menjadi orang yang syukur nikmat atau sebaliknya. Oleh sebab itu bersedekahlah merupakan bukti keimanan seorang muslim. Pada hakikatnya harta yang dikeluarkan untuk sedekah, infaq apalagi zakat tidak akan mengurangi hartanya tetapi akan memberikan berkah.

Inilah masanya untuk melatih memperbanyakkan bangun malam;

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji..(Al-Isra’: 79)

Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”.(Muslim)

Rasulullah SAW ditanyakan tentang shalat yang paling utama setelah shalat maktubah (shalat wajib 5 waktu), beliau SAW menjawab,”Shalat di tengah malam.”.(HR Jamaah kecuali Bukhari)

Dari Amru bin Abasah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Jarak paling dekat antara Tuhan dengan hamba-Nya pada saat malam di bagian akhir. Bila kamu mampu menjadi salah satu diantara orang yang mengingat Allah pada saat itu, maka lakukanlah.”.(HR Tirmizy dan beliau mensahihkannya).

Inilah masanya untuk melatih memperbanyakkan zikir dan doa;

Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga saja, tetapi puasa juga menahan nafsu (syahwat) termasuk syahwat kalam. Seorang yang berpuasa hendaknya menahan pembicaraannya dari berkata yang tidak bermanfaat, ghibah (membicarakan saudaranya), mengejek orang lain mengumpat, menfitnah orang dan sebagainya. Sebab perbuatan tersebut dapat merosak puasa. Rasul bersabda :

Puasa itu benteng, oleh sebab itu maka janganlah berhubungan suami dengan istri (jimak) di waktu puasa dan janganlah berbuat dosa, apabila seseorang mengajak berkelahi atau menghardik maka katakanlah kepadanya ; saya sedang berpuasa, saya sedang berpuasa … (HR. Bukhori)

"Marhaban Ya Ramadhan"


No comments: